Tradisi Rebutan Ketupat yang Masih Eksis di Presak Timur, Pagutan, Kota Mataram
Di tengah gemerlapnya perkotaan Mataram, sebuah tradisi berharga masih tetap hidup di hati masyarakat Presak Timur, Pagutan. Tradisi ini dikenal sebagai "Ngerogot Topat" atau Rebutan Ketupat, sebuah ritual syukuran yang melibatkan keluarga dan masyarakat setempat. Tradisi ini sering kali diadakan untuk merayakan seorang balita yang mampu berjalan.
Latar Belakang Tradisi Ngerogot Topat
Ngerogot Topat adalah salah satu perayaan yang berakar dalam budaya Sasak, salah satu suku bangsa yang mendiami pulau Lombok. Tradisi ini melibatkan penggunaan makanan tradisional, seperti ketupat (topat) dan kue bantal, yang diikatkan ke kaki bayi yang baru bisa berjalan. Ini adalah ekspresi rasa syukur dari orang tua dan keluarga. Selain itu, tradisi ini juga memiliki makna sosial yang kuat, menggambarkan kerja sama dan solidaritas dalam masyarakat.
Prosesi Ngerogot Topat
Prosesi Ngerogot Topat dimulai dengan menyiapkan ketupat dan kue bantal. Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dalam anyaman janur. Kue bantal adalah makanan manis yg terbuat dari ketan, memiliki bentuk dan rasa yang khas. Kedua makanan ini diikatkan ke kaki bayi yang baru bisa berjalan dengan menggunakan anyaman daun atau tali.
Setelah ketupat dan kue bantal diikatkan, para anak-anak yang hadir di acara tersebut akan berusaha merebut makanan tersebut. Ini adalah momen yang penuh keceriaan dan tawa, di mana anak-anak bersaing untuk mendapatkan ketupat dan kue bantal yang menggantung di kaki bayi. Orang tua bayi dan keluarga lainnya akan memberikan uang logam yg dilemparkan kepada anak-anak yang merebut makanan tersebut. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang ada dalam masyarakat Presak Timur.
Makan Bersama: Urap Ketujur (Turi) dengan kuah Santan yg khas
Setelah prosesi permainan dan perebutan ketupat, seluruh yang hadir akan berkumpul untuk makan bersama. Menu makanan yang disajikan dalam acara ini biasanya terdiri dari urap yang disirami kuah santan dengan isian kerupuk kulit sapi. tahu, tempe dan ikan tengiri. Urap adalah hidangan yang terbuat dari sayuran yang dicampur dengan parutan kelapa yg sudah dicampurkan dengan sambal kemudian disram dengan kuah santan dan disajikan dengan ketupat. Hidangan ini mencerminkan keanekaragaman kuliner Indonesia yang kaya rasa.
Selama makan bersama, masyarakat akan duduk bersama, berbicara, dan berbagi cerita. Acara ini menciptakan ikatan yang erat antara anggota masyarakat dan memperkuat rasa persaudaraan. Ini juga menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai tradisi serta budaya mereka.
Video Ngerogot Topat di Presak timur
Melestarikan Budaya Ngerogot Topat
Ngerogot Topat adalah salah satu tradisi yang mengakar kuat di masyarakat Presak Timur, Pagutan. Melalui tradisi ini, mereka bersyukur atas bisa berjalannya seorang anak dan seorang anggota baru di komunitas mereka sambil memelihara nilai-nilai budaya yang mereka warisi. Hal ini juga menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan yang berharga dalam masyarakat.
Untuk melestarikan budaya Ngerogot Topat, penting bagi masyarakat untuk terus mewariskan tradisi ini kepada generasi berikutnya. Selain itu, upaya dokumentasi dan pengenalan tradisi kepada wisatawan lokal dan internasional juga dapat membantu mempertahankan dan mempromosikan budaya ini. Dengan demikian, tradisi Ngerogot Topat akan terus hidup dan menjadi bagian penting dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh Presak Timur, Pagutan, dan Lombok pada umumnya.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
ANBK di MI Nurul Qur'an: Meningkatkan Literasi, Numerasi, dan Kemampuan Teknologi Siswa
MI Nurul Qur'an sukses melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang berlangsung selama empat hari, mulai Senin, 28 Oktober hingga Kamis, 31 Oktober 2024. Kegiatan ini dil
Siswa MI Nurul Qur'an Gelar Kegiatan P5RA dengan Bazar Makanan Tradisional Lombok
Mataram, 2 Oktober 2024 – Siswa-siswi MI Nurul Qur'an kembali mengadakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5RA) yang kali ini mengangkat tema makanan
BPOM Sosialisasikan Pencegahan Zat Adiktif dan Berbahaya pada Makanan di MI Nurul Qur'an
Mataram, 4 Oktober 2024 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap bahaya zat adiktif dan berbahaya pada makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan sosialisasi
Permainan Carem: Warisan Tradisional yang Menghibur di Pagutan, Lombok
Pagutan, sebuah desa yang terletak di pulau indah Lombok, menyimpan sejuta keunikan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang masih pernah hidup dan menjadi hiburan bagi anak-anak dan
Sawad Bin Goziyah
Kisah Keteladan Sahabat Nabi Muhammad SAW Sesaat sebelum perang Badar berkecamuk, Rasulullah SAW memantau keadaan pasukan kaum muslimin. Sebagai panglima tertinggi dan pemimpin pasukan