• MI NURUL QUR'AN
  • Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat

Permainan Carem: Warisan Tradisional yang Menghibur di Pagutan, Lombok

Pagutan, sebuah desa yang terletak di pulau indah Lombok, menyimpan sejuta keunikan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang masih pernah hidup dan menjadi hiburan bagi anak-anak dan orang dewasa adalah permainan Carem. Permainan ini sederhana namun mengasyikkan, menggunakan biji asam lokal yang juga dikenal sebagai tolang Bageq sebagai media bermainnya.

Asal Usul dan Sejarah Carem

Carem adalah permainan tradisional yang telah dimainkan di berbagai belahan Indonesia, dengan variasi nama dan aturan yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Di Pagutan, Lombok, permainan ini telah menjadi hiburan tradisional dan bagian penting dari warisan budaya yang patut dilestarikan.

Foto screnshoot google

Bahan dan Cara Bermain Carem

Permainan Carem membutuhkan biji asam (tolang Bageq) sebagai media bermainnya. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua hingga empat pemain, membuatnya cocok untuk kelompok kecil yang ingin bersenang-senang bersama.

Berikut adalah cara bermain Carem:

  1. Persiapan: Buatlah lubang di tanah dengan kedalaman sekitar 5 hingga 10 cm. Lubang-lubang ini akan menjadi arena utama permainan.
  2. Penyusunan Biji Asam: Letakkan biji-biji asam ke dalam lubang yang sudah dibuat. Jumlah biji asam yang diletakkan dapat disesuaikan sesuai kesepakatan dengan pemain lain, tetapi biasanya dihitung menggunakan sejumlah genggaman pemaian.
  3. Pemilihan Pemain Awal: Pilih salah satu pemain untuk menjadi pemain pertama atau bisa dengan suit. Pemain ini akan menggunakan sebuah biji asam yang lebih besar dan berat yang disebut "katuq."
  4. Mulai Bermain: Pemain pertama akan mencoba mengeluarkan biji asam dari lubang dengan cara memukulnya menggunakan katuq. Tujuannya adalah menjaga agar Katuq yang dipakai memukul tetap tertinggal di dalam lubang, sementara biji asam lainnya terpental.
  5. Menang atau Lanjutkan: Pemain yang berhasil mengeluarkan biji asam dari lubang sejauh jarak yang sudah ditentukan dan menenggelamkan katuqnya ke dalam lubang tersebut akan dianggap sebagai pemenang. Namun, jika pemain lain mampu menaikkan katuq pemain yang tenggelam di dalam lubang, permainan akan dilanjutkan.
  6. Pengulangan Pukulan: Pemain selanjutnya akan mencoba mengulangi langkah-langkah yang sama. Setiap pemain memiliki giliran untuk mencoba mengeluarkan biji asam dari lubang.
  7. Pemenang Akhir: Permainan berakhir saat salah satu pemain berhasil menenggelamkan katuqnya dan tidak bisa dinaikan oleh pemain lain, dan jika biji-biji asam dalam lubang habis maka Pemenang biasanya adalah pemain yang berhasil mengumpulkan biji asam terbanyak atau mencapai target tertentu.

Mengenalkan dan Mempertahankan Tradisi

Carem bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Permainan ini mengajarkan koordinasi mata dan kekuatan tangan, konsentrasi, dan kompetisi yang sehat. Ini juga menjadi sarana berinteraksi dengan sesama, menggali kenangan manis, dan menjaga hubungan sosial.

Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, menjaga permainan tradisional seperti Carem tetap hidup adalah suatu keharusan. Ini adalah cara kita merayakan sejarah, menghormati waarisan leluhur kita, dan menjaga nilai-nilai budaya yang kaya. Jadi, ayo bermain Carem, nikmati kesederhanaannya, dan lestarikan tradisi ini agar tetap berkembang di Pagutan, Lombok, dan di seluruh negeri.

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
ANBK di MI Nurul Qur'an: Meningkatkan Literasi, Numerasi, dan Kemampuan Teknologi Siswa

MI Nurul Qur'an sukses melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang berlangsung selama empat hari, mulai Senin, 28 Oktober hingga Kamis, 31 Oktober 2024. Kegiatan ini dil

31/10/2024 10:35 - Oleh Administrator - Dilihat 141 kali
Kegiatan Gladi Bersih ANBK 2024 di MI Nurul Qur'an Berjalan Lancar

Pagutan - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Qur'an sukses menggelar kegiatan gladi bersih Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 yang berlangsung dengan lancar. Gladi bersi

21/10/2024 09:24 - Oleh Administrator - Dilihat 253 kali
Siswa MI Nurul Qur'an Gelar Kegiatan P5RA dengan Bazar Makanan Tradisional Lombok

Mataram, 2 Oktober 2024 – Siswa-siswi MI Nurul Qur'an kembali mengadakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5RA) yang kali ini mengangkat tema makanan

12/10/2024 12:34 - Oleh Administrator - Dilihat 292 kali
BPOM Sosialisasikan Pencegahan Zat Adiktif dan Berbahaya pada Makanan di MI Nurul Qur'an

Mataram, 4 Oktober 2024 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap bahaya zat adiktif dan berbahaya pada makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan sosialisasi

12/10/2024 09:23 - Oleh Administrator - Dilihat 273 kali
Tradisi Rebutan Ketupat yang Masih Eksis di Presak Timur, Pagutan, Kota Mataram

Di tengah gemerlapnya perkotaan Mataram, sebuah tradisi berharga masih tetap hidup di hati masyarakat Presak Timur, Pagutan. Tradisi ini dikenal sebagai "Ngerogot Topat" atau Rebutan Ke

16/10/2023 09:59 - Oleh Administrator - Dilihat 771 kali
Sawad Bin Goziyah

Kisah Keteladan Sahabat Nabi Muhammad SAW Sesaat sebelum perang Badar berkecamuk, Rasulullah SAW memantau keadaan pasukan kaum muslimin. Sebagai panglima tertinggi dan pemimpin pasukan

01/09/2022 07:25 - Oleh Akhmad Zulmi - Dilihat 2518 kali
Menggalakan Vaksin Rubela

Berita Foto Mataram - Vaksin Rubela di MIS Nurul Qur'an untuk menyukseskan pekan imunisasi nasional Foto 1   Foto 2   Foto 3   Foto 4

24/06/2021 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 505 kali
Matsama 2022

Berita Foto Matsama 2022 MI Nurul Qur'an  

24/06/2021 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 338 kali